FEB Unram Gelar Kuliah Umum Bahas Dampak Kenaikan Muka Air Laut terhadap Layanan Dasar di NTB

By Published On: 31 Oktober, 2025

Mataram, 21 Oktober 2025 — Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-62, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mataram menyelenggarakan Kuliah Umum bertajuk “Dampak Kenaikan Muka Air Laut terhadap Layanan Dasar di Provinsi Nusa Tenggara Barat: Tantangan Pembangunan Provinsi NTB di Era Perubahan Iklim”. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, 21 Oktober 2025 pukul 13.30–15.00 WITA di Ruang Theater, Gedung C Lantai 3 FEB Universitas Mataram.

Kuliah umum menghadirkan Maliki, S.T., MSIE, Ph.D., Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Kependudukan, dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas sebagai keynote speaker. Dalam pemaparannya, ia menyoroti urgensi kolaborasi antar-stakeholder dalam merespons ancaman perubahan iklim yang berimbas pada layanan dasar, khususnya di wilayah pesisir Nusa Tenggara Barat.

“Peningkatan risiko perubahan iklim menuntut penyesuaian kebijakan dan penguatan layanan publik agar pembangunan daerah tetap berkelanjutan serta berpihak pada masyarakat,” tegasnya.

Dekan FEB Universitas Mataram, Dr. Ihsan Ro’is, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan bahwa isu perubahan iklim harus menjadi perhatian serius perguruan tinggi dan generasi muda sebagai agen perubahan pembangunan daerah. FEB Unram berkomitmen menjadi ruang edukasi dan kolaborasi dalam mengkaji solusi pembangunan berkelanjutan bagi NTB.

Kegiatan ini dipandu oleh Dr. Firman, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram sebagai moderator. Diskusi berlangsung interaktif dengan antusiasme tinggi dari peserta yang menyoroti aspek kebijakan, data pembangunan, hingga strategi adaptasi perubahan iklim di daerah.

Peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan komprehensif dan materi seminar, tetapi juga memperoleh e-sertifikat, kesempatan networking, serta hadiah menarik.

Melalui kegiatan ini, FEB Universitas Mataram berharap dapat mendorong pemahaman mahasiswa dan masyarakat mengenai tantangan pembangunan daerah di tengah perubahan iklim, sekaligus memperkuat kontribusi akademisi terhadap kebijakan publik yang inklusif dan berkelanjutan.

Editor: Hendru Elban Anshori

Postingan Terkait